Senin, 06 Oktober 2014

Menelusuri Peninggalan Sejarah di Tanah Sukapura (6)

Radar Tasikmalaya Edisi Rabu, 1 Oktober 2014

Makam-Makam di Tanjungmalaya Dijadikan Kajian Histori


Dusun Sukasirna Desa/Kecamatan Manonjaya menjadi tempat peristirahatan terakhir para kanjeng dalem di masa Pemerintahan Sukapura. Di komplek pemakaman yang diberi nama Tanjungmalaya ini juga terdapat makam para kerabat dan keluarga bupati keturunan Sukapura. 

LAPORAN
BERSIH. Tempat pemakaman Bupati Sukapura yang
diberi nama Tanjungmalaya di Dusun Sukasirna
Desa/Kecamatan Manonjaya nampak bersih dan rapih.
YANGGI F IRLANA
MANONJAYA

Melihat pemakaman di Dusun Sukasirna sedikit aneh dibandingkan dengan pemakaman lainnya. Pasalnya, hampir semua lingkungan dan sekitar makam diberikan benteng dan pagar. Selain itu, makam yang cukup banyak itu juga dinaungi bangunan yang terbuat dari tembok dan genting. Tapi ada juga yang diberikan peneduh menggunakan seng dan yang lainnya. 
Komplek pemkaman Tanjungmalaya juga terbilang rapih dan bersih. Karena ada beberapa kuncen yang menjaga dan membersihkan tempat pemakaman. Pada komplek pemakaman ini terdapat beberapa kelompok makam. Pengelompokan ini dilakukan karena pemakaman tersebut tidak mempunyai lahan yang rata bahkan relatif berbukit.
Di komplek kesatu, makam Tanjungmalaya terletak di sebelah selatan. Kelompok tersebut dibatasi dengan dinding dan pintu berupa gapura paduraksa yang dilengkapi dengan pos jaga. Area kelompok makam ini berbukit dan bangunannya memiliki cungkup dengan lantai berdenah huruf  T dan beratap genting.  
Di komplek pemakaman kesatu inilah disemayamkan Bupati Sukapura Raden Tumenggung (RT) Wirahadiningrat yang dikenal dengan panggilan Dalem Bintang. Wirahadiningrat ini semula bernama RT Danoeningrat. Selain itu, ada RT A Wiratanoebaya (R Ranggawiradimanggala), bupati ke-X (1844-1855),  RT A Soenarja, RA Wiradadaha VIII, RT A Adiningrat dan RT A Wira Adegdaha.
“Dan yang pertama kali dimakamkan disini adalah Dalem Bintang,” ujar Kasi Bina Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Tasikmalaya Asep Herman saat ditemui Radar di kantornya, kemarin (30/9). 
Sedangankan kelompok makam kedua, terletak di sebelah barat. Di komplek ini terdapat makam Bupati Wiratanuningrat beserta keluarga. Bagian tersebut dibatasi dengan pagar keliling berupa tembok yang dilengkapi dengan pintu gapura bentar. Pada bagian ini terdapat tujuh cungkup dan 27 makam. Secara umum, makam para bupati dilengkapi dengan payung berwarna kuning.
Kelompok makam ketiga, terletak di sebelah utara. Di sini ada makam Bupati  R A A Wiradiputra beserta keluarga. Bagian tersebut dibatasi dengan pagar keliling berupa tembok yang dilengkapi dengan pintu gapura bentar. Pada bagian ini terdapat lima cungkup  dan 16 makam.  “Wiradiputra merupakan Bupati Tasikmalaya Keturunan Sukapura yang dimakamkan disini,” jelasnya. 
Untuk kelompok makam keempat terletak di sebelah barat kelompok makam ketiga. Di area ini berisi tokoh Pasundan, keturunan Sulaweai Selatan. Yaitu Daeng Kanuruhan Adiwinata. Bagian ini dibatasi dengan pagar keliling dan dilengkapi dengan pintu. 
Disamping keempat kelompok makam tersebut, di komplek makam para bupati ini juga terdapat kelompok makam umum. Makam umum tersebut terletak di sebelah timur kelompok makam yang pertama.
Saat ini, Tanjungmalaya juga banyak dijadikan lokasi ziarah oleh masyarakat umum atau keluarga keturunan yang dimakamkan disitu. Kalau masyarakat umum biasanya melakukan penelitian tentang sejarah makam Sukapura tersebut. (*/Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar